HARAP DIBACA SEBELUM MEMBELI

- TIDAK BUKA TOKO atau COUNTER
- HARGA SUDAH NETT (TIDAK BISA DITAWAR)
- PERTANYAAN YANG SUDAH ADA DI WEBSITE TIDAK AKAN DIJAWAB
- TIDAK MELAYANI SMS, HARAP WHATSAPP ATAU LINE
- MELAYANI COD DAN ANTAR KE RUMAH
- TIDAK MELAYANI PEMASANGAN DENGAN ALASAN APAPUN
CONTACT : klik disini

Sabtu, 11 Juni 2016

Rencana Besar TV Digital dan Lelang Broadband di 700 MHz

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap, uji coba TV digital bisa memberi masukan untuk revisi UU Penyiaran sekaligus memberikan kepastian kapan TV analog bisa migrasi sepenuhnya ke digital. 

Sehingga pada akhirnya, bisa diketahui kapan frekeunsi emas di sepektrum 700 MHz yang tersedia dari hasil migrasi itu bisa dilelang dan segera digunakan untuk keperluan akses internet broadband.

"Jadi kenapa kita ujicoba digital secara teknis? Karena akan berikan confidence untuk revisi UU penyiaran. Karena di revisi UU penyiaran itu ada klausul tentang digitalisasi," kata Rudiantara ketika mengawali ceritanya di Kominfo, Kamis (9/6/2016).

Siaran digital terrestrial akhirnya bisa segera mengudara setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan 36 perusahaan swasta (LPS) sepakat untuk menggelar uji coba.

Uji coba televisi digital ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai 15 Juni hingga 15 Desember 2016. Dari sini kata menteri, akan diketahui faktor teknis dan non teknis dari penyiaran digital.



Ia juga mengatakan, seiring dengan kemajuan teknologi digitalisasi televisi adalah suatu keniscayaan yang mau tidak mau akan terjadi. Untuk itu, isu digitalisasi televisi tersebut akan dimasukan ke dalam revisi UU Penyiaran yang akan dibahas tahun ini.

"Saya ingin digitalisasi ada kepastian kapan. Katakanlah 2019 atau 2020. Jadi saya bisa alokasikan, kapan proses seleksi atau lelang untuk digital dividennya," lanjut menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut.

Dengan perpindahan dari TV analog ke TV digital, maka akan terdapat digital deviden dari lebar pita 112 MHz di frekuensi 700 MHz yang sebelumnya digunakan sepenuhnya oleh televisi analaog.

"Dari 112 MHz itu ada sekitar 90 MHz yang bisa kita alokasikan untuk broadband. Kalau sudah ada kepastian, saya kan bisa seleksi atau bikin tendernya jauh-jauh hari. Dan yang menang bisa kita minta uang mukanya," kata menteri.

Uang muka dari pemenang lelang atau seleksi 90 MHz itu, kata Rudiantara, akan digunakan untuk membeli set top box dan dibagikan kepada masyarakat yang belum punya TV digital. 

"Yang menang di 700 MHz, misalnya dapat harga 100, ya bayar 20 dulu deh saya beliin set top box untuk yang TV-nya masih pakai analog," katanya.

Seperti diketahui, digitalisasi televisi sejatinya telah dicanangkan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Menteri Komunikasi dan Informatika masih dijabat Tifatul Sembiring.

Menteri Tifatul pernah menerbitkan Peraturan Menteri tentang Penyelenggaran Televisi Digital. Namun Mahkamah Agung membatalkan peraturan tersebut. Saat itu, ditargetkan TV digital dilaksanakan pada 2018

Uji Coba Siaran TV Digital Indonesia 6 Bulan

Siaran digital akhirnya bisa segera mengudara di Indonesia setelah LPP TVRI dan 36 perusahaan lainnya menandatangani nota kesepahaman, menyusul dikeluarkannya Peraturan Menkominfo No. 5/2016 tentang Uji Coba TV Digital Terestrial.

Menurut Menkominfo Rudiantara, TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) akan bertindak sebagai multiplexer, sementara 36 perusahaan swasta lainnya (LPS) akan bertindak sebagai penyedia konten digital.

"Uji coba ini akan berlangsung selama enam bulan sejak 15 Juni hingga 15 Desember 2016, sambil menunggu revisi UU Penyiaran," kata menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut dalam kesepakatan uji coba ini di gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Ditegaskan olehnya, uji coba siaran TV digital terrestrial ini bersifat non-komersial alias gratis bagi pelanggan dengan masa laku uji coba yang bisa diperpanjang setelah trial berakhir enam bulan. 

"Wilayah layanan yang dapat dilakukan uji coba ada di 20 lokasi yang sudah terbangun infrastruktur multiplexing TVRI," paparnya lebih lanjut.

Dijelaskan kembali, tujuan uji coba siaran TV digital ini adalah dalam rangka penelitian aspek teknis dan non teknis meliputi kinerja perangkat dan sistem penyiaran multiplexing.

Kemudian perencanaan dan konfigurasi jaringan SFN, MFN, dan/atau gabungan SFN dan MFN, sinkronisasi antar pemancar pada metode SFN, fitur layanan lainnya antara lain layanan data, penerimaan bergerak (mobile), informasi cuaca, informasi keuangan, kondisi lalu lintas terkini, dan informasi peringatan dini bencana.

Dalam uji coba ini diharapkan nantinya kita bisa menemukan model bisnis penyelenggaraan siaran televisi digital yang tepat, model regulasi dan kelembagaan, sosialisasi dan kesiapan para pemangku kepentingan, dan mekanisme penyediaan serta distribusi set top box.

Sesuai ketentuan yang berlaku, kewajiban pembayaran BHP frekuensi radio tidak berlaku/dikenakan untuk keperluan penelitan yang dilakukan oleh lembaga/instansi pemerintah. Dalam hal ini uji coba siaran TV digital dilakukan dalam rangka penelitian aspek teknis dan non teknis.

Adapun, 36 nama penyedia konten yang akan mengikuti uji coba ini adalah sebagai berikut:

- Nusantara Media Mandiri
- Nusantara Media Mandiri Parahiyangan
- Nusantara Media Mandiri Tapanuli
- Nusantara Media Mandiri Batam
- Nusantara Media Mandiri Yogyakarta
- Inspira Televisi Indonesia
- Inspira Media Televisi
- Inspira Medan Mulia
- Inspira Multi Talenta
- Badar Televisi Media Persada
- Televisi Mutiara Elok Digital
- Media Kreatif Sumedang
- Bandung Persada Tivi Digital
- TVMu Surya Utama
- Indonesia Visual Televisi Serang
- Kemuning Televisi
- Eka Televisi Bandung
- Reka Indah Media
- Media Inti Televisi Nusantara
- Merah Putih Satu Visi
- Detik TV Indonesia
- Duta Anugerah Indah
- Daya Angkasa Andalas Indah
- Net Mediatama Televisi
- Cipta Megaswara Televisi
- Oxcy Media Televisi
- Industri Televisi Semarang
- Reksa Birama Media
- Pasundan Utama Televisi
- Mediantara Televisi Bali
- Makassar Lintasvisual Cemerlang
- Borneo Television
- Kompas TV Media Informasi
- Pratama Cipta Digital
- Gramedia Media Nusantara
- Digital Inspirasi Indonesia

Sumber : http://inet.detik.com/read/2016/06/09/164405/3229431/328/indonesia-uji-coba-siaran-digital-6-bulan

Kamis, 09 Juni 2016

SET TOP BOX ICHIKO DVBT2 DVB8000HD - TERMURAH TERBAIK

Apa itu Siaran Digital DVB-T2?
Teknologi terbaru di dunia penyiaran TV yang memungkinkan kita untuk bisa mendapatkan siaran TV dengan gambar yang jauh lebih baik dibanding saat ini (sudah mendukung kualitas HD). Di teknologi TV Digital, TIDAK DIKENAL istilah bayangan dan semut pada gambar (DIJAMIN BENING)
Dengan alat penerima TV DIGITAL generasi terbaru ini, siaran TV anda DIJAMIN BEBAS SEMUT, BEBAS BAYANG dengan kualitas yang sangat jernih dengan dukungan resolusi HD

Set Top Box DVB-T2 ICHIKO



jual set top box ichiko murah


Fitur:
- Menggunakan Antena UHF, antena TV biasa direkomendasikan Antena PF HDU 25, Antena PF HDU 19, Antena Sanek Digital, Antena Titis,atau Antena kabeh
- Gambar tanpa semut atau bayang. Kualitas gambar setara TV berlangganan dan sangat bening.
- TANPA BIAYA BULANAN, Gratis seumur hidup
- Output HDMI dan RCA
- Bisa Dipakai di SEMUA JENIS DAN MERK TV TABUNG, LCD, LED, Plasma
- Bisa Merekam Siaran TV (tinggal colok flashdisk atau HDD eksternal)
- Bisa menjadi media player untuk film, foto, dan musik.

Kelengkapan:
1. Set Top Box
2. Kabel AV (RCA)
3. Remote
4. Buku Petunjuk berbahasa Indonesia

Kelebihan Set Top Box ICHIKO dibandingkan merk Xtreamer:
1. Ada layar display LED di bagian depan unit
2. Kualitas mesin lebih bagus, walau harga lebih murah.
3. Merk Ichiko sudah terkenal dan teruji kualitasnya di dunia DVD Player
4. Garansi Resmi Ichiko selama 1 Tahun


Produk ini bergaransi resmi selama 1 Tahun - KUALITAS TERBAIK dengan REVIEW terbanyak, JANGAN ASAL PILIH YANG MURAHAN


Spesifikasi :

 - Model : Ichiko DVB8000HD 
- Digital Video Broadcasting -
 Blind Scan - 
USB Storage ( photo / video / music / etc ) is able to be edited ( copy / delete / rename / etc ) even format hard disk 
- Support USB : NTFS / FAT32 / FAT16
 - Multi Language 
- Power Supply Antenna
 - PAL / NTSC 
- Multi-media Format 
- Video output : HDMI 1.3 / RGB / CVBS / YPbPr 
- Video Rating : 16 : 9 / 4 : 3
 - Video Format : MPEG1 / MPEG2 / MPEG4 / H264 / Motion JPEG ( avi, mpg, dat,vob, div, mov, mkv, rmvb, wmv, flv, ts )
 - Audio Format : WMA / MP3 / WAV / AAC / OGG 
- Photo Format : JPEG / BMP / PNG
 - CPU Speed MIPS34K / 550MHz

Siaran digital sudah dimulai di Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, dan area Freeport Papua. Proses pembangunan pemancar TV Digital di daerah lainnya segera menyusul

URUTAN kualitas mesin dan kepekaan sinyal Set Top Box: Polytron (paling tinggi), Venus, Skybox (BEST BUY), Ichiko, Xtreamer (paling rendah/jelek, not recommended)

Senin, 06 Juni 2016

Menkominfo: revolusi digital butuh perubahan pola pikir

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan perlunya perubahan pola pikir (mindset) dalam menyongsong revolusi digital yang kini terus bergerak. 

Hal ini dikatakannya saat membuka Indonesia Cellular Show (ICS) 2016 yang bertemakan "Digital Revolusi" di Jakarta, Kamis.

"Kalau kita mau terjun ke revolusi digital ya kita harus mulai dengan bisnis tidak hanya jualan airtime saja. Mindset kita harus diubah," katanya.

Ia mengatakan, pertumbuhan bisnis teknologi informasi dan komunikasi ke depan tidak bisa lagi hanya mengandalkan penjualan dari perangkat maupun hanya membuat jaringan. Namun perlunya lingkungan yang mampu terus menerus menumbuhkan aplikasi.

Hal ini karena aplikasi bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan terus berkembang, mengubah pola hidup masyarakat. Untuk itu, bisnis aplikasi akan menjadi tumpuan di masa depan. 

Revolusi digital, menurut dia, menjadi enabler (pengembang/penggerak) perekonomian.

Untuk menyambut hal itu, pemerintah telah mendorong pembangunan infrastruktur broadband, diantaranya melalaui proyek Palapa Ring yang ditargetkan dapat melayani akses internet di seluruh kota/kabupaten pada 1 Januari 2019.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut ia menyambut baik pameran ICS yang digelar setiap tahun sebagai barometer perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan perhelatan ICS 2016 merupakan upaya industri TIK untuk terus mendorong revolusi digital.

"ICS sebagai ajang bertemunya para pelaku industri dan masyarakat bisa menjadi cermin untuk mengukur perubahan itu," katanya. 

Perhelatan ICS kali ini diikuti oleh 56 peserta. Bila tahun lalu dengan 26 peserta mampu menarik 75 ribu pengunjung, maka tahun ini, Mirza berharap mampu menarik lebih banyak lagi pengunjung,
Editor: Ruslan Burhani
SUMBER : http://www.antaranews.com/berita/564796/menkominfo-revolusi-digital-butuh-perubahan-pola-pikir

Minggu, 05 Juni 2016

Indonesia Terapkan Siaran TV Digital pada 2016

PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) hari ini menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Hartono Istana Teknologi selaku produsen produk elektronik Polytron. Melalui PKS ini, Polytron akan memproduksi perangkat set top box sebagai perangkat tambahan bagi televisi analog, jenis televisi dengan sistem NTSC, PAL, dan SECAM, yang saat ini dimiliki oleh masyarakat umum.

tv digital indonesia


Penandatanganan dilakukan oleh Suteno Lembang Direktur PT KTDI dan Managing Director PT Hartono Istana Teknologi Hariono, di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Selasa 3 Maret 2009.

Perangkat tambahan yang dinamakan Polytron Digital Video Broadcast (DVB) tersebut telah dipasarkan mulai bulan ini di kawasan Jabodetabek dengan harga Rp 425.000 per unit.

Dirjen SKDI Freddy Tulung yang turut menyaksikan penandatanganan itu mengatakan, dalam 3-4 tahun ke depan, volume pasar set top box akan mencapai 30-40 juta unit.

"Saat ini penduduk Indonesia ada sekitar 230 juta-an, sementara 50 juta keluarga di antaranya sudah menjangkau televisi atau sekitar 75 persennya. Artinya, proyeksi pasar mencapai 30-40 juta cukup realistis," ucap Freddy.

Dia juga memprediksi, implementasi televisi digital akan terealisasi dua tahun lebih cepat dari yang dijadwalkan pada tahun 2018. Berdasarkan road map, menurut Freddy, sekitar tahun 2016 sudah terealisasi.

Ada dua pemicu yang melatarbelakangi realisasi itu bisa tercapai, intinya karena pasar televisi hanya menyediakan teknologi digital. "Nantinya, televisi yang beredar di pasaran hanya televisi digital. Sehingga, pembeli baru jelas akan membeli yang digital, sementara pemilik lama akan memperbaharui televisinya dengan teknologi digital," jelas Freddy.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh optimistis penyelenggaraan siaran digital bisa terealisasi tahun ini, karena menurutnya, perangkat TV model baru nanti hampir semuanya sudah mendukung siaran televisi digital.

"Sekarang tinggal penyelenggaranya saja. Itu sebabnya diadakan uji coba terlebih dahulu hingga November mendatang," kata Nuh kemarin.

Tak hanya Indonesia, lanjut Fredy, Kementerian Penerangan Malaysia juga menyatakan minatnya untuk berkiprah dalam pengadaan set top box serupa.